Jumat, 08 Juli 2011

Abunawas membeli keledai

Abunawas Membeli Keledai

Abunawas bersama anaknya pergi ke pasar hewan di pinggiran kota Baghdad.
sesudah tawar menawar dan transaksi, mereka pulang membawa keledai yang baru dibeli tersebut.

Dalam perjalanan pulang, Abunawas dan anaknya berjalan sambil menuntun keledai tersebut. saat melewati sekelompok orang, Abunawas mendengar seseorang berkata:
"Lihat bapak anak itu, punya keledai cuman dituntun doang, buat apa beli?"

Akhirnya, Abunawas menyuruh anaknya naik keledai dan dia berjalan sambil menuntun keledai.

Lewatlah mereka didepan sekelompok orang lagi, dan mendengar perkataan:
"Lihat anak durhaka itu, dia enak-enak naik keledai, sementara bapaknya disuruh berjalan kaki, dasar anak sekarang..."
Abunawas pun tukar posisi dengan anaknya, dia naik keledai sementara anaknya berjalan menuntun binatang itu.

Didepan sekerumunan orang yang ketiga, ada juga yang berkomentar:
"Dasar orang tua tak tahu diri, anaknya disuruh nuntun keledai, dianya nongkrong diatas pelana..."
Akhirnya Abunawas dan anaknya naik berdua ke atas keledai...

Komentar keempat:
"Bapak ama anak sama-sama enggak tahu peri-kehewanan, masak keledai kecil begitu dinaiki berdua, astaghfirulloh...."

Abunawas pun bicara kepada anaknya:
"Nak, beginilah kalo kita hidup hanya mendengarkan dan menuruti omongan orang, ..."


moral of story: pencitraan hanya akan merusak segalanya.
Mengerjakan sesuatu hanya untuk dipuji orang, hanya untuk mengejar popularitas, mengejar polling, dan lain sebagainya tidak akan menghasilkan suatu apapun. dia akan populer sebentar dan "pop" seperti gelembung sabun, citra yang ada akan hilang tak berbekas...
Jika kita mengerjakan segala hal dengan niat "Lillahi ta'alla" demi mendapat ridho Sang Kuasa, kita tidak akan terpengaruh oleh populer atau tidaknya kita dipandangan orang.

ps: kangen ama pak JK yang berani anti populis demi kebaikan negara...

Tidak ada komentar: