Kamis, 05 Mei 2011

pikiran sama

Saya kurang tahu istilah yang paling pas atau paling sesuai untuk hal ini.



Saya teringat cerita tentang seorang pendeta kristen di Perancis, yang sedang melewati daerah pedesaan penghasil anggur.

Didesa tersebut penduduknya terkenal pelit, hingga untuk mendirikan gereja kampung aja mereka tidak mau keluar duit, mendingan kalo pas hari besar kristen, mereka nebeng ke gereja di desa sebelah.

akhirnya pendeta punya ide untuk mengumpulkan warga desa.

Didepan warga pendeta berkata:

"warga yang saya hormati, berhubung didesa ini belum ada gereja untuk tempat ibadah kita, mari kita bergotong royong membuatnya. agar hemat biaya, untuk tenaganya kita kerjakan sendiri, sedang untuk membeli bahan bangunannya, saya mohon kepada warga agar mulai nanti malam, masing-masing membawa 1 botol anggur, lalu tuangkan ke tong didepan rumah pak kepala desa, besok pagi kita kumpul lagi disini untuk membuka tong anggur, menjualnya agar bisa membeli bahan bangunan untuk membangun gereja."

Warga pun membubarkan diri.

Ketika hari mulai gelap, satu persatu warga datang ke tempat tong didepan rumah pak kepala desa untuk melaksanakan pesan pendeta.

Pagi hari datang, dan warga pun berkumpul lagi untuk membuka tong anggur didepan rumah warga desa.

Setelah tong terbuka, betapa terkejutnya warga setelah tahu ternyata tong anggur tersebut berisi air, ya air minum, air biasa.

Ternyata setelah warga pulang dari pertemuan dengan pendeta, sampai rumah berpikir "ah, kalau anggur ini saya ganti dengan air minum kan enggak apa-apa, tidak ada yang tahu, tidak mencelakai orang, juga apa sih pengaruhnya 1 botol air dibanding dengan 1000 botol dari semua waga desa ini?"

Karena semua warga punya pikiran yang sama, jadilah 1000 botol air terkumpul di tong anggur.


Kadang-kadang kalo saya lagi pergi dinas ke Jakarta, waktu saya nebak "wah, sepertinya hari ini lalu lintas lancar nih, cuaca cerah, berangkat pagi, insyaalloh pasti lancar"

Ternyata, baru lewat bekasi barat saja, udah tersendat, entar macet lagi mulai cikunir sampai halim, nyambung ke interchange cange sampai rawamangun.

Di lain waktu, saya nebak "kayaknya macet nih, pagi-pagi udah hujan", tapi saya lanjut, dan ternyata, tol lancar, dalam kota lancar, bahkan lewat senen yang biasa macet, juga lancar.

Apa waktu saya nebak-nebak seperti diatas, orang-orang juga berpikiran yang sama? bisa jadi